Mengenal jenis kualitas film yang beredar di internet memang agak sulit, terutama bagi mereka yang kurang paham mengenai hal-hal teknis mengenai digital video. Disamping itu, banyaknya istilah-istilah jenis kualitas film yang mungkin masing-masing website penyedia sharing membuat istilahnya sendiri-sendiri.
Oleh karena itu, disini saya mencoba untuk membahas mengenai istilah kualitas film. Sehingga dari artikel ini, kamu bisa mengenal jenis kualitas film di internet sebagai bahan referensi dalam mencari film dengan kualitas yang baik.
Standardisasi Konten Video Berdasarkan Resolusinya
Sebelum berlanjut ke istilah kualitas film, saya akan memberikan sedikit gambaran umum tentang standardisasi video. Dimana terbagi menjadi 3 kategori yaitu:
- Standard Definition Video (SD)
Sebuah video yang memenuhi standar definition biasanya memiliki resolusi sekitar 0.5 Megapixel atau lebih rendah. Contoh konten standard definition misalnya adalah Video CD, DVD Video, dan siaran televisi analog (menggunakan antena biasa). Beberapa resolusi yang sering dijumpai pada konten standard definition diantaranya:
- 576p
- 480p
- 360p
Biasanya dijumpai pada DVD video, dimana resolusinya adalah 720×576 pixel. Aspect ratio yang digunakan adalah 1.25:1, sehingga serasi dengan televisi jenis CRT yang kebanyakan beredar di Indonesia. Karena aspect ratio layar CRT pada umumnya adalah 1.33:1. Sehingga pada tampilan layar akan terdapat border hitam yang tidak terlalu lebar pada bagian kiri dan kanan (pillar box).
Istilah 480p sering ditemukan pada DVD video. Pada DVD video 480p memiliki resolusi 720×480 pixel dengan aspect ratio adalah 1.50:1, sehingga pada televisi CRT biasanya akan muncul border hitam pada bagian atas dan bawah (letter box). Sehingga masih serasi dengan televisi jenis CRT. Di internet kita juga sering mendengar istilah 480p, biasanya untuk video hasil rip. Resolusinya adalah 640×480 sehingga paling match dengan layar televisi jenis CRT. Karena aspect rationya layar dan video akan sama persis.
Istilah 360p sering dijumpai pada streaming youtube dan beberapa website video streaming lainnya. Resolusinya adalah 640×360 pixel dengan aspect ratio 1.78:1. Video ini akan dapat ditampilkan secara fullscreen pada layar televisi ataupun monitor LCD. Namun biasanya gambar yang ditampilkan akan menjadi buram dan pecah karena pada umumnya layar LCD memiliki resolusi minimalnya 2 kali lebih besar daripada layar CRT. Jenis video ini lebih cocok ditonton pada layar televisi CRT, walapun mungkin tidak ditampilkan secara fullscreen karena akan muncul letterbox
Istilah ini mungkin terdengar asing, karena pada umumnya lebih sering digunakan untuk siaran televisi digital. Enhanced Definition atau Extended Definition merupakan format siaran televisi digital yang mampu memberikan kualitas gambar yang lebih baik daripada siaran televisi digital yang masih menggunakan format SD. Tentu saja aspect ratio yang digunakan adalah widescreen.
- 450p Widescreen
- 480p Widescreen
- 540p Widescreen
Istilah 450p sering ditemukan pada siaran televisi digital yang mengusung widescreen. Resolusinya adalah 800×450 pixel dengan aspect ratio 1.78:1. Sehingga untuk video ini paling serasi apabila ditampilkan pada layar monitor LCD pada komputer ataupun televisi LCD yang banyak beredar di Indonesia. Sebab layar LCD widescreen memiliki rasio 16:9, sehingga video bisa ditampilkan secara fullscreen tanpa border hitam.
Istilah 480p sering ditemukan pada layanan streaming video, misalnya saja youtube. Resolusi yang digunakan adalah 854×480 sehingga hanya match apabila ditampilkan pada layar LCD widescreen dengan aspect ratio 16:9.
Dikenal juga dengan istilah qHD (Quarter High Definition). Disebut demikian, karena luas frame adalah persis seperempat dari resolusi Full HD.
Resolusinya adalah 960×540 dengan aspect ratio 16:9. Cukup sering juga dijumpai pada siaran televisi digital.
Secara umum, definisi untuk konten video HD biasanya memiliki resolusi mendekati atau lebih dari 1 Megapixel. Umumnya konten video HD memiliki dimensi aspect ratio wide, cinemascope, atau anamorphic wide. Contoh konten video high definition misalnya adalah siaran televisi digital HD dan Bluray video. Beberapa ukuran resolusi yang sering dijumpai pada konten video definisi tinggi diantaranya adalah:
- 720p
- 1080p
Resolusi 720p atau disebut HD (High Definition) sering dijumpai pada konten video dengan media Bluray, siaran televisi digital yang sudah mengusung teknologi high definition dan layanan streaming di internet. Pada siaran televisi HD memiliki resolusi 1280×720p dengan aspect ratio 1.78:1. Layar televisi atau monitor LCD HD (biasanya diistilahkan HD Ready) biasanya memiliki resolusi 1360×768 dengan aspect ratio 16:9. Sehingga siaran televisi HD memang ditujukan untuk perangkat televisi atau monitor LCD widescreen. Sebab, apabila siaran televisi HD ditonton pada televisi CRT biasanya akan tampil letterbox pada layar televisi yang digunakan.
Pada video yang direkam pada media Bluray disc, saat ini memang sudah agak jarang yang menggunakan resolusi 720p. Walau mungkin pada beberapa produksi masih dijumpai, terutama untuk remastering film-film tua. Kepingan bluray yang digunakan biasanya adalah single layer yang memiliki kapasitas 25 GB. Resolusinya yang digunakan adalah 1280×545 dengan aspect ratio 2,35:1 (disebut sebagai cinemascope) karena pada umumnya kebanyakan film diproduksi untuk standar theater. Namun untuk produksi film yang lebih modern, biasanya resolusi yang digunakan adalah 1280×536 dengan aspect ratio 2.39:1 (anamorphic wide).
Sehingga pada kebanyakan jenis televisi apapun, akan ditampilkan letterbox pada layarnya. Terlebih lagi pada televisi CRT, tampilan letterbox akan lumayan lebar sehingga tidak nyaman lagi untuk ditonton.
Istilah 1080p sering juga diisitilahkan dengan Full HD. Biasanya ditemukan pada konten video dengan media Bluray dan siaran televisi digital yang sudah mengusung teknologi full hd dan layanan streaming di internet. Pada siaran televisi digital full hd memiliki resolusi 1920×1080p dengan aspect ratio 1.78:1. Layar televisi atau monitor LCD Full HD biasanya memiliki resolusi 1920×1080p dengan aspect ratio 16:9.
Untuk video yang direkam pada media Bluray disc dengan kualitas 1080p, biasanya memiliki resolusi 1920×816 dengan aspect ratio 2.35:1 ataupun 1920×802 dengan aspect ratio 2.39:1. Kepingan Bluray disc yang digunakan untuk memuat video 1080p biasanya menggunakan dual layer dengan kapasitas 50 GB.
Nah dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai jenis video berdasarkan resolusi dan aspect ratio mana yang paling cocok dengan perangkat display yang digunakan untuk menampilkan video. Secara umum, televisi dan monitor CRT hanya cocok digunakan untuk menonton konten video yang masih menggunakan standard definition. Sedangkan untuk televisi dan monitor LCD lebih cocok digunakan untuk menonton konten video HD.
Bitrate pada Konten Video High Definition
Secara umum, definisi standar untuk konten Video HD lebih merujuk pada resolusi video, yaitu 720p dan 1080p dengan aspect rasio yang umum adalah 16:9. Namun dengan begitu, tidak serta-merta semua video yang memiliki resolusi 720p atau 1080p bisa dikategorikan kedalam definisi tinggi apabila kita bicara soal kualitas.
Kualitas video definisi tinggi ditentukan oleh jenis kompresi dan besarnya bitrate. Jenis kompresi merujuk pada format video atau encoder. Semakin efisien suatu kompresi video, maka dengan bitrate yang lebih rendah akan dapat dihasilkan kualitas yang sama baik. Dengan demikian ukuran dari suatu file HD dapat diminimalisir tanpa mengorbankan kualitas.
Untuk saat ini, kompresi video untuk konten definisi tinggi pada umumnya masih menggunakan kompresi H.264/AVC. Sulit memang untuk menentukan minimum standar bitrate untuk meraih kualitas yang baik dengan bitrate minimum. Akan tetapi untuk mudahnya, kita dapat mengacu berdasarkan karakteristik video yang akan dikompresi dengan perhitungan berikut:
[lebar bingkai] x [tinggi bingkai] x [framerate] x [motion rank] x 0.07 = [bitrate] |
Dimana lebar dan tinggi adalah dalam pixel, framerate adalah perubahan bingkai per detik, motion rank berdasarkan perhitungan kuantisasi dalam integer dari 1 hingga 4. Maka sebuah video dengan resolusi 1920×1080 pada 24 FPS, dengan pergerakan (motion) yang tidak terlalu cepat atau tidak terlalu banyak scene yang berubah, perkiraan bitrate idealnya adalah:
1980 x 1080 x 24 x 2 x 0.07 = 6.967.296 bit per second atau 6968 kbps |
Contohnya mungkin adegan yang memperlihatkan orang sedang lari-lari kecil. Namun untuk motion yang cukup cepat, misalnya pada adegan perang, ledakan, aksi kejar-kejaran mobil dibutuhkan bitrate minimum 2 kali lebih tinggi. Hitungan dari mana itu? Silahkan ditanyakan ke orang yang pekerjaan sehari-harinya bekerja di rumah produksi atau sering terlibat dalam penyuntingan film. Yang sudah pernah pakai software seperti Adobe Premier atau Adobe Media Encoder mungkin bisa dilihat lagi pada manualnya. Karena pada manualnya juga ada referensi soal perhitungan bitrate yang ideal berdasarkan motion dari sebuah film.
Dalam sebuah video, selain tampilan gambar ada pula suara. Untuk konten HD biasanya kompresi audio menggunakan DTS atau AC3. Untuk DTS diperlukan bitrate sekitar 1500 kbps untuk audio 6 kanal (5.1 channel) atau sekitar 700 kbps untuk audio stereo (2 channel). Sedangkan AC3 biasanya menggunakan bitrate 640 kbps untuk audio 6 kanal atau sekitar 384 kbps untuk audio stereo.
Sehingga film HD dengan resolusi 1080p dengan audio DTS 5.1 berdurasi sekitar 2 jam dapat memiliki ukuran file sebesar mulai dari 6 GB hingga 40 GB. Nah, dari sini mungkin sudah bisa ditebak kenapa film seperti yang didownload dari situs semacam ganool.com, atau yify yang katanya dibilang HD, ternyata belum memenuhi persyaratan minimum untuk konten video HD baik dari kualitas gambar maupun audionya. Kualitasnya jelas saja masih jauh dari HDTV-Rip 1080p yang biasanya berukuran sekitar 2.5 GB untuk durasi sekitar 1 jam.
Mengenal Jenis Kualitas Film di Internet
Dari jenis-jenis media yang sudah disebutkan diatas tadi, maka konten video yang dapat diunduh dari internet berdasarkan kualitas video nya adalah sebagai berikut:
- Bluray ISO
- Bluray Remux
- Bluray Encode
- HD WebRip
- HDTV Rip
- DVD-ISO
- DVD-Rip
Sebuah Bluray ISO atau sering disebut juga BD-ISO merupakan salinan exact copy dari cakram bluray tanpa ada pengurangan konten aslinya, sehingga kualitas video yang didapatkan akan sama persis seperti aslinya. Oleh karena itu biasanya sebuah file Bluray ISO memiliki ukuran yang sangat besar, berkisar antara 30 hingga 50 GB. File dalam format BD-ISO biasanya hanya tersedia melalui bagaimana cara mendapatkan akun private torrent? tracker. Ekstensinya tentu saja berupa .iso
Sering juga diistilahkan sebagai BD-Remux merupakan konten video high definition yang di-shrink guna mengurangi ukuran file yang akan diunggah atau disebarkan melalui internet. Bagian yang di-shrink biasanya adalah audio stream, subpicture stream ataupun gallery yang terdapat didalam kepingan Bluray originalnya. Sebab biasanya dalam sebuah kepingan Bluray original didalamnya terdapat lebih dari satu stream audio yang dapat dipilih, misalnya DTS 5.1, DTS HD-MA ataupun Dolby ThrueHD. Begitupula dengan subtitle yang biasanya terdapat beberapa pilihan bahasa.
Dengan demikian sebuah BD-Remux akan memiliki ukuran data yang jauh lebih kecil tanpa harus mengurangi kualitas video dan audio didalamnya. Sebuah file BD-Remux biasanya berukuran antara 15 GB hingga 25 GB. File dalam format BD-Remux biasanya juga masih berbentuk .iso dan hanya tersedia melalui private torrent tracker. Ekstensi yang digunakan masih berupa .iso
Istilah lainnya sangat banyak, ada yang menyebut sebagai Bluray Rip, BDRip, BR-Rip, ataupun miniHD. Merupakan konten video high definition yang di re-encode kembali dengan tujuan mengurangi ukuran filenya dengan cara menurunkan faktor kuantisasi dan bitrate. Akan terdapat penurunan kualitas dari video aslinya, namun hal tersebut tergantung dari kemampuan dan keahlian sesorang dalam menentukan parameter kompresi yang digunakan. Biasanya sebuah film Bluray Rip 1080p memiliki ukuran file sekitar 7 GB hingga 12 GB, sedangkan Bluray Rip 720p biasanya berukuran antara 4 GB hingga 7 GB. Sebuah film Bluray Rip biasanya menggunakan format H.264/AVC dengan container Matroska (.mkv) ataupun MP4 (.mp4).
Tabel dibawah ini adalah daftar perbandingan dari beberapa group scene release movie HD terkenal berdasarkan ukuran file dan kualitas encode Bluray Rip yang dihasilkan:
Tidak semua film Bluray Rip dengan ukuran besar yang tersedia di internet memiliki kualitas yang baik, sebab hal tersebut bergantung pada saat proses re-encode dari media Bluray aslinya. Dimana untuk scene grup 0-day lebih mementingkan kecepatan rilis ketimbang hasilnya. Mengenai detail lebih lanjut dari tabel diatas, saya akan menuliskannya di artikel lain.
Dikarenakan H.264/AVC merupakan sebuah format kompresi yang efisien, maka tidak jarang untuk film anime atau CG bisa didapatkan ukuran yang lebih kecil. Karena film anime atau CG memiliki variasi color-space yang terbatas, selain juga karena gambar didapatkan dari rekayasa komputer, tentu tidak ada noise seperti halnya gambar yang didapatkan dari kamera video. Sehingga faktor kompresinya bisa jauh lebih tinggi.
Adalah sebuah video dengan resolusi HD yang di-rip dari sebuah situs web, kualitasnya sama dengan Bluray Rip, tapi kadang juga bisa sedikit lebih baik atau lebih buruk. Pada umumnya HD WebRip hanya memiliki audio dalam 2 channel saja, walaupun ada juga yang multichannel. Besar ukuran filenya biasanya sekitar 5 GB untuk 1080p dan 3 GB untuk 720p. Format yang digunakan sama seperti Bluray Rip dengan container MKV atau MP4.
Adalah sebuah video dengan resolusi HD yang sumbernya berasal dari siaran DVB-T2 yang di-rip. Standar siaran DVB-T2 menggunakan kompresi MPEG4 AVC/H.264 secara real-time oleh karena itu biasanya kualitasnya masih dibawah WebRip ataupun Bluray Rip. Ukurannya pun biasanya hanya berkisar antara 1.5 GB hingga 2.5 GB dengan bandwidth berkisar antara 2500 Kbps hingga 4000 Kbps.
Sebuah DVD-ISO merupakan salinan yang di-rip dari cakram DVD tanpa adanya pengurangan kualitas aslinya, walaupun terkadang dilakukan shrink untuk mengurangi ukuran filenya. Ukuran DVD ISO biasanya 3 GB hingga 8.2 GB, namun pada umumnya berukuran sekitar 4 GB. Sebab terdapat 2 jenis cakram DVD yaitu DVD5 (single layer) dan DVD9 (double layer).
Walaupun sebuah fle DVD ISO berukuran besar, namun dalam hal kualitas video masih kalah dengan Bluray Rip 720p dengan ukuran yang sama.
Sebab DVD-Video masih menggunakan format MPEG-2 yang kompresinya jauh lebih rendah dan juga maksimum resolusi videonya yang hanya 576p (720.
DVD-Rip merupakan konten video yang di re-encode dari cakram dvd video, sehingga terjadi pengurangan kualitas video dan audionya. Biasanya DVD-rip di re-encode dalam container AVI menggunakan format DivX ataupun Xvid, tapi saat ini DVD-Rip seringkali di re-encode ke dalam format x264 agar lebih efisien dalam hal ukuran data hasil re-encodenya. Sebuah DVD-Rip dalam container AVI (menggunakan format DivX atau XviD) biasanya berukuran 700 MB hingga 1.5 GB, sedangkan DVD-Rip dalam container MKV atau MP4 (Menggunakan format H.264/x264) biasanya memiliki ukuran yang jauh lebih kecil, biasanya berkisar 700 MB hingga 1 GB.
Dari istilah kualitas video yang sudah disebutkan diatas, sebenarnya masih ada lagi beberapa istilah yang digunakan untuk menentukan kualitas video, namun sepertinya saya tidak perlu membahasnya lagi. Misalnya R5, TS (Telesync) dan CAM, ketiga jenis tersebut termasuk jenis video dengan kualitasnya tidak layak tonton.
Selain itu di forum-forum atau blog yang sharing video sering juga kita menemukan istilah Pahe (paket hemat), MQ (medium quality), namun hal tersebut tidak bisa dijadikan standar patokan. Sebab istilah tersebut dibuat secara perorangan atau suka-suka yang membuatnya aja, tidak berdasarkan dengan standar bitrate yang sudah dijelaskan diatas.
Film yang sering diistilahkan sebagai Pahe atau Medium Quality biasanya juga di re-encode bukan dari source originalnya (Bluray ISO atau Bluray Remux), tetapi kebanyakan hasil re-encode dari Bluray-Rip, sehingga secara umum kualitasnya pun jelek.
Min ane sering Download anime.. berformat MKV Full HD / Bluray Rip..
Dari pemahaman ane yang minim, ane masih bingung antara Anime berformat MKV & Anime berformat MP4.
Di antara kedua itu sebenarnya bagusan mana yah Min ?
gan gimana cara membedakan film bluray remux 20gb dengan bluray biasa 2gb yang di perbesar menjadi 20gb?
Tadi sudah dijawab, membedakannya dengan cara menontonnya secara langsung (di streaming beberapa menit sebelum didownload). Kalau jelek kualitasnya maka tidak perlu buang bandwidth buat download ke komputer.
maaf gan, saya masih agak kurang ngerti soal kualitas film tersebut.
kalo menurut agan, rekomendasi film dengan kualitas cukup baik dengan size yang tidak terlalu besar itu apa ya?
soalnya, saya tidak terlalu sering mendownload film, dan ditakutkan kalo saya mendownload film apapun yang saya ingin download, hasil kualitas dari film tersebut kurang OK.
Kadang soal kualitas juga lebih ke arah subyektif, sebab belum tentu orang bisa melihat perbedaan antara film yang dirilis oleh A dengan yang dirilis versi B. Perbedaan kualitas akan terlihat jelas apabila perlengkapan untuk pengujiannya mendukung (misalnya tv lcd dengan spesifikasi tertentu).
Ini ada 2 contoh sample potongan film Olympus Has Fallen, diambil dari menit ke 65 sepanjang 5 menit. Rilis dari grup YIFY (74.6 MB) link sample dan rilis dari grup EPiC (348 MB) link sample. Keduanya punya resolusi yang sama yaitu 1080p, hanya bitratenya saja yang berbeda.
Dari contoh itu nanti bisa dilihat mana kualitas yang paling bagus, apakah menurut agan perbedaannya terlihat signifikan atau tidak. Kalau menurut agan tidak terlalu signifikan, sebaiknya ambil saja yang ukurannya paling kecil.
Untuk film-film lainnya yang mau didownload juga sebaiknya agan lihat dulu samplenya kalau ada untuk dibandingkan mana yang lebih baik. Kalaupun tidak ada samplenya, kan bisa didownload sedikit saja (set connection number di idm ke 1 saja supaya yg terdownload adalah dari menit 0).
Gan mau tanya, lebih baik memilih video yang 720p 10bit / 1080 8bit?
Diantara keduanya, lebih bagus yang mana gan?
Sekarang saya balik tanya, apa yang paling agan utamakan? Apakah soal presisi dari kedalaman warna (color bit-depth) atau soal resolusinya? Saya nggak akan menjelaskan panjang lebar soal bit dalam proses encoding videonya.
Salah satu kelebihan dari video yang diencode dengan 10-bit adalah ukuran video yang lebih kecil, kalau sourcenya adalah 8-bit. Saya juga nggak akan menjelaskan kenapa ukuran file video bisa jadi lebih kecil.
Sedangkan soal resolusi video menentukan tingkat ketajaman gambar atau detail yang ditampilkan. Makin besar resolusi video maka makin detail tampilan gambarnya.
Video dengan resolusi 1080p akan baik ditampilkan pada layar yang memiliki native resolution yang sama. Kalaupun native resolution dari layarnya lebih rendah juga tidak masalah.
Kebalikannya, apabila native resolution pada layar lebih tinggi daripada resolusi videonya, maka tampilan gambar akan diperbesar (upscaling) untuk memenuhi layarnya. Makin besar tingkat upscaling tentu saja tampilan gambar akan semakin buram. Ilustrasi upscaling video bisa dilihat pada gambar di artikel tersebut.
Ok. Terimakasih kawan infonya.
Kalau aku lebih memilih besar resolusinya, karena berdasarkan masukan dark agan tentang “Ilustrasi Upscalling Video” bahwa berapapun besar bit-depth nya tetap saja kalau resolusinya kurang gambarnya pun tetap buram/blur.
Tapi, mau tanya lagi gan. Kalau kualitas antara AAC dan FLAC lebih baik pilih yang mana?
Mengenai video, resolusi yang besar belum tentu menjamin bahwa video tersebut memiliki kualitas yang baik. Khususnya untuk video dengan format h.264 / x.264 apapun itu kontainernya (mp4, mkv, avi), Besarnya bit rate dan parameter dalam proses quantization sangat menentukan sekali.
Sebab ada minum bit rate yang dibutuhkan pada resolusi tertentu, dimana kalau bit rate terlalu rendah maka akan banyak muncul artefak saat video tersebut diputar.
Pembuktiannya sangat mudah, dicoba saja untuk mengkonversikan video yang sumbernya dari keping blu-ray. Buat 2 macam hasil konversi.
Video pertama dikonversikan dengan resolusi aslinya 1920×1080p tapi dibatasi maksimum bit ratenya (misal hanya 1000 kbps saja).
Video kedua dikonversikan dengan resolusi yang lebih rendah misalnya 800×450 tapi bit rate dibuat standard (umumnya sekitar 1500-2000 kbps).
Kemudian Anda bisa membandingkan hasil kedua konversi tersebut, saya yakin video yang resolusinya 800×450 akan lebih nyaman untuk ditonton, sekalipun resolusi tv-nya full hd 1080p.
Thanks gan masukannya.
Berarti kalau begitu aku lebih memilih resolusi 1080p dengan bit-depth 10 bit dibanding 720 dengan bit-depth 10 bit. Karna, sudah dipastikan lebih bagus ketajaman warnanya.
Tapi, pertanyaanku belum dijawab gan tentang kualitas suara, lebih bagus AAC atau FLAC gan?
Audio sudah pasti lebih bagus FLAC karena lossless compression, sedangkan AAC itu lossy compression. Selama video aslinya dikompresi menggunakan lossless compression (misal DTS-HDMA atau LPCM atau Dolby TrueHD), maka apabila di convert ke FLAC kualitas akan sama persis.
Akan tetapi kalau video aslinya tidak menggunakan kompresi lossless (misalnya DTS atau Dolby AC-3) akan percuma kalau diconvert ke FLAC. AC-3 dan AAC itu memiliki algoritma kompresi yang mirip. Hanya saja AAC lebih sering digunakan apabila containernya adalah MP4.
Sebab container MP4 tidak mendukung stream audio AC-3. Hanya container MKV saja yang secara teoritis bisa mendukung semua jenis stream audio.
Mau tanya, kalau pertama kali film bioskop yang menggunakan resolusi 720p, film apa yah? dan tahun berapa dirilisnya? (saya pengen tahu booming resolusi 720 p dimulai dari tahun kapan digunakan pada film2)
Thanx
Sejak bioskop mengadopsi digital cinema projector, maka pada saat itu pula bioskop juga mengadopsi resolusi hd (4K atau yang lebih tinggi). Ini sudah jauh ada lebih dulu sebelum perangkat blu-ray untuk rumahan diproduksi. Karena sudah pasti screen (layar) di bioskop berukuran sangat besar, bisa dibayangkan bagaimana gambar yang ditampilkan pada screen berukuran besar apabila resolusinya hanya 720p.
Bahkan pada saat bioskop masih menggunakan proyektor analog (dengan reel film 35 mm), “pixel” gambar yang dihasilkan pun setara dengan ultra hd, meskipun pada teknologi analog tidak mengenal istilah pixel. 720p sendiri tidak pernah booming, sebab pada dasarnya resolusi 720p dihasilkan dari sumber 1080i.
Gan kalau film 3D sama 1080p mending mana?
Pertanyaan Anda sangat sulit untuk dijawab, seperti membandingkan apel dengan jeruk. Saya coba bantu sedikit penjelasan dari keduanya.
Film 3D ditujukan untuk meningkatkan ilusi pada penglihatan manusia, sehingga seolah-olah gambar yang dilihat tampak lebih dekat atau lebih jauh. Efek ini disebut dengan istilah stereoscopic. 1080p adalah sebuah istilah dalam video, dimana video tersebut memiliki bingkai vertikal sebanyak 1080 pixel dengan mode pindai progressive.
Film 3D stereoscopic bisa memiliki resolusi yang lebih rendah atau lebih tinggi dari 1080p. Video dengan resolusi 1080p bisa saja disajikan secara stereoscopic (3D) dan bisa juga disajikan secara biasa.
Nice post gan (y) Sering” aja share yg kaya gini ya gan, ekekek…
gan mau tanya, kalau saya download film yg 1080p sparks sama 1080p dts hd ma 7.1 bagus mana? dari segi kualitas gambar atau audionya.
Membandingkan sesuatu itu harus “apple to apple”. 1080p sparks berarti video tersebut di re-encoding oleh sparks. Sedangkan 1080p dts hd ma 7.1 itu menunjukkan bahwa video tersebut memiliki stream audio dengan format DTS-HDMA. Siapapun grup encoders-nya bisa memilih jenis format audio stream yang diinginkan.
gan mau tanya bagusan 1080p atau 1080p 10 bit ?
mohon di jawab thanks gan 🙂
bantu jawab 😀
1080p 10 bit gan, soalnya lebih tajem gmbrnya, kalo yg 1080p itu biasanya 8bit doang
menarik sekali membaca pembahasan soal kualitas film ini
apakah tidak mebahas juga soal kualitas UHD mas
kan lagi hype nih
Untuk membahas movie dengan kualitas UHD dan 4K setidaknya perlu perangkat pendukungnya yang memadai (panel display/televisi dengan resolusi 4K) dan juga pemutarnya (baik itu berbentuk software ataupun hardware). Selain juga saat ini masih belum banyak scene grup yang merilis konten UHD/4K.